Pemasar berupaya agar di dalam toko tersedia sebanyak-banyaknya stimuli yang mampu mempengaruhi kognisi, sikap dan perilaku belanja konsumen: cahaya, tingkat kebisingan, aroma, suhu, space antar rak dan display, sign, warna, barang dagangan yang ditata rapi, karakteritik pengunjung lain dan busana para tenaga penjual.
Tanda penunjuk dalam toko mengarahkan konsumen pada barang-barang tertentu dan memberitahu benefit produk dan informasi harga. Tanda penunjuk turut mempengaruhi kognisi konsumen (konsumen mengolah informasi tanda penunjuk secara berbeda) dan perilaku konsumen pada point of decision dan point of sale. Penjualan bisa saja meningkat karena penggunaan jenis tanda penunjuk tertentu.
Warna mempunyai dampak fisik dan psikologis pada persepsi konsumen terhadap lingkungan toko ritel. Warna dapat merangsang kedatangan konsumen dan juga potensi pembentukan kesan. Sebagai contoh, lingkungan warna yang hangat menggugah situasi pembelian yang terkait dengan pembelian tak terencana. Warna-warna dingin lebih cocok di saat konsumen memerlukan pertimbangan keputusan pembelian.
Baca lebih lanjut →
Oktober 31, 2008
Kategori: IMC, Pemasaran . Tag:afektif, atmosfer toko, belanja, citra toko, emosi, kebisingan, kognisi, musik, pembelian tak terencana, Perilaku Konsumen, psikologi, ritel, stimuli, toko, warna . Penulis: uyungs . Comments: 6 Komentar