Layout Gerai Ritel membuat pembelanja menguras kantongnya

Layout gerai ritel sangat besar pengaruhnya pada perilaku konsumen. Layout mempengaruhi berapa lama konsumen tinggal di toko, berapa banyak produk yang dilihat lewat kontak visual dan route yang mesti dijalani konsumen. Faktor-faktor itu mempengaruhi produk apa saja dan berapa banyak yang dibeli. Satu prinsip mendasar dalam layout toko ialah pengelompokan kelas-kelas produk pelengkap. Dalam toko swalayan, shampo akan berada di dekat bagian semir rambut dan tonik rambut. Di toko busana, atasan gaun wanita akan dekat dengan rok-rok. Ada berbagai jenis dan variasi layout toko; dua tipe dasar ialah grid layout dan layout alur-bebas.

1. Grid layout
Dalam Grid layout, semua counter dan fixture berada pada sudut kanan untuk masing-masing counter lainnya dan menyerupai suatu maze, dengan counter-counter barang yang berfungsi sebagai perintang terhadap arus lalu lintas. Layout ini dirancang guna meningkatkan jumlah produk yang dilihat ke konsumen lewat kontak visual, sehingga menambah probabilitas pembelian. Baca lebih lanjut

Strategi Ekstensi Merek untuk membangun portofolio merek

Strategi merek yang sukses membuat penetrasi ke berbagai pasar lebih mudah dilakukan. Strategi ekstensi dan strategi endorsemen adalah dua strategi merek yang mencoba untuk memanfaatkan kapitalisasi nama merek yang sudah ada. Di antara merek-merek yang terbilang sukses di Amerika, konon tidak kurang dari 66% lahir dari perluasan lini atau merek. Sebuah riset menyimpulkan bahwa asalkan pesan komunikasi pemasarannya tepat, efektivitas iklan berpeluang lebih besar bagi merek hasil ekstensi ketimbang peluncuran merek yang sepenuhnya baru.

Baca lebih lanjut

Kesadaran Nama Merek (Brand Name Awareness)

Penelitian mendapati bahwa kesadaran nama merek bergantung pada frekuensi pembelian produk dan konsumen bisa menyebutkan lebih banyak nama merek di kategori produk tertentu ketimbang kategori lain (tergantung intensitas iklannya). Lebih dari 60 % merek terkenal berusia lebih dari 50 tahun. Dalam kasus TOMA (top-of-mind-awareness) ekstrim, nama merek telah menjadi sinonim dengan kategori produk; dominasi merek sangat tinggi sehingga terkadang dinamakan branduct (sebagai istilah plesetan ‘produk’). Contoh-contoh merek itu adalah Aspirin, Odol, Aqua, Spa, Honda dan Walkman. Nama merek terkenal mampu membangkitkan rasa keakraban konsumen sehingga peluang konsumen membelinya menjadi lebih tinggi. Umumnya, dalam rangka mengurangi ketidakpastian, nama merek terkenal memiliki nilai yang lebih tinggi di mata konsumen

Baca lebih lanjut

Sensitivitas Merek

Banyak mahasiswa yang sedang belajar pemasaran mungkin terkesima dengan promosi gencar yang diluncurkan Gulaku. Selama ini mereka belajar bahwa produk komoditas seperti gula tidak memerlukan strategi atau manajemen merek. Penulis juga teringat perdebatan di kampus kala masih mahasiswa tentang masalah seputar sensitivitas merek.

Di pasar kita mendapati belasan, bahkan puluhan, merek shampo, deterjen, atau pasta gigi. Bahkan khusus untuk produk rokok, kini di pasar mungkin bisa kita temui ratusan merek. Namun di kategori buah, sayuran dan daging tak banyak kita temui produk bermerek

Baca lebih lanjut