Kemampuan pikiran kita untuk menata persepsi ada batasnya. Inilah yang disebut sebagai ambang batas inderawi (sensory threshold). Masalah yang ada di sini adalah bahwa meskipun ada banyak pesan, namun pikiran kita tidak mampu menampung semua input indrawi. Daya pendengaran atau penglihatan kitakadang tidak setajam binatang. Dalam konteks berbeda kita sudah bahas implikasinya, yaitu dalam pesan subliminal. Jika pesan berada di bawah sensory threshold kita, maka meski pesan itu tidak diterima secara ‘sadar’ namun masih mungkin diterima secara ‘bawah sadar’. Pembaca ‘veteran’ bisa mengingat lagu-lagu (dalam putaran pertama saja) dalam album The Beatles berjudul Sergeant Pepper. Jika ada anjing dalam ruangan, maka lagu ini akan membuat anjing bersikap aneh karena meski tidak terdengar telinga manusia, peluit anjing yang ditiup polisi dalam album itu jelas terdengar oleh anjing!
Aplikasi pemasaran konsep Sensory Threshold antara lain dalam penggunaan pesan audio dari musik yang diputar di toko swalayan Baca lebih lanjut →
November 14, 2008
Kategori: IMC, Pemasaran, Perilaku Konsumen . Tag:afektif, ambang batas, batas ambang, eksperimen, imaji iklan, inderawi, kemasan, kognitif, merek, merek favorit, musik, persepsi, pesan audio, responden, riset pemasaran, subliminal, swalayan . Penulis: uyungs . Comments: 1 Komentar