Strategi Positioning Obama mengaduk-aduk emosi warga Amerika

Dari aspek pemasaran dan branding, hikmah yang bisa kita pelajari dari sukses marketing Obama dari hanya sebagai tokoh lokal Illinois menjadi orang nomer 1 di planet bumi adalah:

1. pesan inti yang simpel

2. relevansi dan

3. konsistensi;

mungkin kalau ada lagi yang bisa ditambahkan adalah (emotional branding):

‘aura ketulusan’ Obama yang kuat yang mampu menyentuh dan mengaduk-aduk emosi dan membangkitkan asosiasi rakyat Amerika  pada  tema kuat lainnya: I HAVE A DREAM.  

Tidak heran, kalau kita jeli mengamati perayaan kemenangan Obama di kota Chicago kemarin: 200 ribuan anak muda, veteran, ibu-ibu kulit putih maupun berwarna, sibuk menahan linangan air mata yang deras mengucur karena sesak menahan haru dalam dada. Belum lagi milyaran orang di seluruh dunia yang ikut menyaksikan lewat televisi ikut terharu-biru larut dalam kegembiraan turut merayakan kemenangan seorang pemuda kulit hitam yatim piatu yang nama tengahnya ajaib: Hussein. 

Tentu saja efektivitas kampanye dibarengi dengan eksekusi strategi yang hebat. Daripada upaya sia-sia mempersuasi para fanatik republikan yang tidak mungkin pindah ke lain hati, targeting lebih diarahkan pada anak muda Generasi X, veteran, kaum wanita yg tidak konservatif dan para karyawan pekerja yg mulai resah dengan suramnya iklim ekonomi. Puluhan juta orang (termasuk saya) seolah menerima pesan-pesan pribadi dari Obama, Michelle, Joe Biden karena keajaiban teknologi media sosial. Keberanian Obama memasuki wilayah-wilayah yang secara tradisi lebih pro republik ternyata menuai hasil.  Dan terakhir, kesediaan Clinton dan Hillary mendukung penuh Obama sama dengan endorsemen merek (personal) kuat lainnya.

3 Komentar

Comments RSS TrackBack Identifier URI